Selasa, 30 Desember 2014

Lilin lilin perdamaian

Lilin lilin perdamaian

Adakah engkau seperti daku merasakan, gelap serta kelamnya kini dunia semesta
Yang dulu pada mulanya diciptakan Tuhan, terang dan indah damai sentosa.
Kini kegelapan semakin merajalela, yang membawa bencana serta prahara derita
Menghimpit, mencekam serta mengancam manusia, tiada lagi damai sejahtera.
Reff.
Tanyalah pada hati mu mengapa dunia semula yang diciptakan sempurna kini merana berurai air mata.
Tanyalah pada hati mu bukankah ulah manusia, yang menciptakan derita serta merusak citra damai didamba.

Tetapi tiada guna kita mengutukinya
Gelap tiada kan sirna oleh kutukan semata.
Berikanlah cahaya pengharapan kepadanya, nyalakan lilin damai sejahtera.
Lilin lilin perdamaian lambang kasih dari Tuhan. Cinta sesama manusia lalu gelap kelam kan hilang segera.

Ciptaan Bonar Gultom.
Dinyanyikan di gereja HKBP TEBING TINGGI JAMBI, 24 Desember ,2014.

Minggu, 28 Desember 2014

Tamak


TAMAK

MENERJANG BATAS
Bacaan: Kejadian 2:1-17; 3:1-7
Tamak adalah kerakusan yang tak bertepi. Tentang hal ini, ada yang berpendapat bahwa tamak adalah sebuah sikap, bukan sifat. Perhatikan saja, tak ada orang yang terlahir dengan sifat bawaan tamak. Pergaulan hiduplah yang membuatnya tamak. Benarkah ini?

Adam dan Hawa diciptakan sebagai gambar Allah. Namun, karena bergaul dengan si ular jahat dan merespons bujukannya, mereka pun menjadi tamak. Padahal, coba bayangkan, betapa Sang Pencipta telah sangat bermurah hati kepada mereka. Dia mengaruniakan seluruh bumi beserta Taman Eden nan permai. Semua pohon boleh dimakan buahnya--kecuali pohon pengetahuan yang baik dan jahat. Namun, Adam dan Hawa bersikap tamak. Apa yang bukan menjadi hak mereka, justru mereka rampas. Mereka memilih untuk mengikuti kemauan sendiri dan menolak taat pada batas yang ditentukan Sang Pencipta.

Lihatlah, bagaimana manusia menjadi rakus--mereka bahkan sampai berani menerjang batas. Sikap tamak membuat manusia tak pernah merasa cukup, bahkan sekalipun ia sudah memiliki seisi bumi. Manusia terus menuntut lebih banyak meskipun Tuhan sudah memberkatinya dengan berkelimpahan. Pantaskah hal ini?

Tak seorang pun ingin disebut tamak. Namun, semua orang sebenarnya berpeluang menjadi
tamak. Maka, periksalah hati kita
sekarang dan mawas diri. Sebab, di
situlah sikap tamak itu bisa bersarang. Sang pemazmur berpesan: "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan
menjaganya sesuai dengan Firman-Mu" (Mzm 119:9). HKBPTEBINGTINGGI.BLOGSPOT.COM/Renungan Harian

Kamis, 25 Desember 2014

Sehangat matahari di Tebing Tinggi Jambi


Sehangat Matahari
Key : G
Verse :
G.                 Dm        C.      D       G
Sehangat Matahari Menyinari Bumi
G           Dm        C            D G
Tiada Melebihi Kasih Yang Abadi
Am        E
Hujan Badai Gunung Lautan
Am         D             G
Seakan Menjadi Saksi
Am        E
Hanya Dia Lentera Jiwa
Am.       C       D                  G
Dalam Duka dan Dalam Bahagia.
Chorus :
G C D
Muliakanlah Atas Kebesarannya
G                          C                                 B
Juruselamat Kita Penebus S'gala Dosa-Dosa
E A
Hanyalah Dia Yang Kuasa
E A C
Di Dunia Dan Disurga
D           E
Slamanya...
C    D G Em
Pujilah Dia Yang Kuasa
Am D E
Juruslamat Manusia
C D G Em
Sembah Dan Sujud Kupanjatkan
Am D G
Adalah Kehendaknya
C G
Aaaa.... Aaaa....
C D G
Aaaa.... Aaaa... Aaaa...